Posts

Showing posts from August, 2005
Image
untuk hari yang indahh
Mendukung Pemurnian ...... Sekitar jam 2 siang tiba di basecamp tak tahu mau bikin apa. mo ketik berita lagi ada masalah dengan insert yang baru saja terhapus, karna mati lampu, trus skitar pukul 4 sore kak Asdar muncul di kantor.., kami smua bingung dipikir ada rapat mendadak karena besok Ia akan ke Luwu daerah palopo sana, ternyata dia kedatangan tamu asing dari Jerman dua orang laki and perempuan ditambah penterjemahnya dua orang yang kemungkinan bersaudara..., Maka dipanggillah saya skedar sbagai translator juga katanya,... sibule jerman ini memberikan pertanyaan kepada kak asdar mungkin Kanda mo dibikinkan profil,.. sebagai orang aneh atau tit tit, tak taulah toh saya cuma muncul sbagai penterjemah untuk Si Abang,.. yang ngaku bahasa inggrisnya parah..., tapi pertanyaan jadi ngak nyambung karena penterjemah yang lain diskusi dengan kanda mengenai pemurnian Purity, Kak Asdar mendukung pemurnian budaya sebagaimana ia sependapat dengan Adolf Hitler jerman, sedangkan si bule ini cende

Tentang satu Berita itu

Hari ini betul-betul menjadi hari yang berat, pikirku aku bisa mendapat berita yang banyak ya paling tidak target yang ada di kepalaku dapat tiga "Wawancara dengan Kadis Keindahan Kota" "Wawancara dengan mahasiswa" dan terakhir rencananya mo ktemu ama penderita HIV AIDS tapi susahnya minta ampun yang satu itu, bolak-balik tanya tentang pasien, perawat tak ingin menyebutkan identitasnya meski aku tahu orang itu, yaa namanya Sabri W penderita HIV aku melihat dari daftar pasien yang dituliskan di papan White Board di ruang lontarak I lantai dua kelas tiga kamar 1 Rmh Sakit Wahidin. Entah kenapa juga aku tak melaporkannya padahal semuanya sudah ada dalam kepalaku... kupikir ahhh tinggalkan saja toh sang pasien tak ingin dipublikasikan. Saat itu aku pun sudah merasa jengkel dengan dokter yang pelit kasi keterangan. sesaat aku membeli minuman bertambah jengkellah aku ketika mendengar ocehan dokter muda yang lagi ketawaketiwi, kbetulan saat itu juga ada ... ah aku lupa nam

Seperti Kisah Sinetron

Image
Saat kita berbagi Dalam detik bersamaan Kau bicara aku pun bicara “Kau duluan, tidak kau duluan” Seperti kisah sinetron Saat kau bercerita Malu-malu kucing Kau lempar bantal kearahku Seperti kisah sinetron Dan masih saat kau bercerita Sebuah rahasia berusaha menahan tangismu Hatiku tertawa seperti sandiwara sinetron yang kotonton tadi malam Oct 04

Janji Dan Kebetulan

Orang-orang dengan mudahnya berjanji, janji itu tak gampang dan bisa bikin dosa. Tapi entah kenapa janji jualah yang mempertemukan kita. Apakah itu hal yang kebetulan. Sama halnya ketika kita bertemu, itu adalah kebetulankebetulan yang tak disengaja?. Aku masih ingat pertemuan kita di sebuah warung makan dekat kantor. Aku sedang makan kala itu, kebetulan hujan sangat deras banyak orang berteduh di tempat itu kau berada di belakangku dan tanpa senganja kau menyenggol punggungku. Itulah awalnya kau berucap kata “Maaf” padaku. Kata maafsaja tidak cukup bagiku, kupersilahkan kau duduk disampingku. Mulailah perkenalan kita yang berakhir pada sebuah janji untuk perkenalan berikutnya Di penghujung sebuah janji ada perkenalan berikutnya untuk lebih mengenalmu. Jam delapan malam tepat kita berjanji bertemu di sebuah bioskop, aku telat lima menit dari jauh aku sudah melihatmu kau sungguh cantik mempesona. Aku tahu kau baru pulang kantor dan langsung singgah di bioskop itu, sedangkan aku –harus m

Hujan Kebetulan

Bukan kebetulan aku menunggumu di halte yang beratapkan seng kebetulan kau tidak menatapku Bukan kebetulan kurencanakan peta persinggahanmu disaat kau pulang kebetulan aku tak menemukanmu Hujan..., kebetulan itu diluar rencanaku Meski sebelumnya aku tak pernah membawa payung dan kebetulan aku membawanya di bawah payung kita berdua semua diluar rencanaku