Posts

Showing posts from June, 2007

Es Krim

kuberi es krim katamu hanya gombal belaka jadi kuganti dengan mawar yang tahan lama berupa buatan tangan oleholeh tak mudah hilang karna waktu sebagaimana kau menulis namaku di pasir dan aku memahatnya di batu karang yang abadi biar lama dan tertanam lalu kita menggantinya berupa tanaman bunga yang masih kecil sejak benih kita jaga sebagai tanda hubungan kita serupa tanaman bunga itu sebagai janji membesarkan bersama dan menyimpannya di halaman rumah di setiap minggu kita menyimpannya bergantian di rumahmu dan di rumahku biar sering ketemu jadi pengganti malam minggu lebih mengenalmu bunga itu mati perlahan kutinggal sendiri di halaman belakang tak kuberi makan dan minum ia lunglai dan kau marah hanya es krim yang bisa kuberi selebihnya hanya janji yang tak kutepati

sebuah mahkota dari banyak mahkota

kukonotasikan ia sebuah gelar ya.. gelar sarjana tentunya perlu tujuh tahun mendapatkannya di menitmenit terakhir kusebut Losstime sebagaimana permainan game winning eleven juga perlu pemberontakan yang nanti jadi lusuh kunamakan hanya maskot sebuah simbol yang melekat di akhir nama panjangku sekedar syarat bagi keluarga untuk undangan pernikahan nanti tak ada yang berubah kecuali bapakku mengharap ia tak pernah masuk ke dalam rumah, hanya menungguku dari pagi, siang hingga malam hari agar aku pulang cepat selesai ujian meja dan memelukku.. aku katakan 'aku telah mendapatkan MAHKOTA itu bapak mahkota yang dimiliki kebanyakan orangg'. mahkota yang dibanggakan oleh banyak orangtua kusamakan ia amanah paling tidak yang satu itu telah terbayar TERIMAKASIH BAPAK DAN MAMA'KU (mudahmudahan aku masih kuat menjalankan amanah dari mu dan berharap tak mengecawakanmu)

Berdongeng Itik

jangan menyebut senja ia sudah usang bukankah banyak perpisahan yang nikmat daripada senja maka tataplah berpuluh ekor itik kala pagi hari menyebrang jalan menuju sawah dan sore hari, kala mereka menuju kandang itu perpisahan nikmat bukan dan di setiap malam kuabadikan berpuluh ekor itik menyebrang jalan sebagai harap mimpi indahku maka senja bukan lagi dongeng tidurku

masih ada tempat

masih ada jalan kesana tak seorang pun pernah melewati hanya setapak jalan itu dan memang untukmu berjejaklah kesitu lalu bergumamlah pada dunia kamu masih ada di setapak jalan itu ada rumah, juga untukmu merenunglah di situ lalu kabarkan pada dunia buah tulisan berupa kesaksian

sepuluh menit

hampir habis hanya sepuluh menit dia memberi waktu smangat masih panjang tuk menulis mencari ide dan menangkapnya waktu tlah habis hanya ini dulu sementara si penjaga warnet tak sabar menegurku tunggu esok hari kita bersua mencoret sepuasnya