Posts

Showing posts from May, 2008

bagibagi gratis

jika ada orang antri di penghujung bulan Mei itu berarti akan ada bagibagi gratis bukan tentang kebangkitan nasional bukan pula sumbangan umat budha tetapi ada perayaan kecil berupa oleholeh dari pemerintah, cuci tangan karna minyak padahal sejatinya, mencuci tangan dengan minyak itu berbahaya. apalagi didepan orang banyak tak tau apaapa.. mudahmudahan tidak berebut pikir mereka, itu hanya sedekah sampai kapan..

saking banyak

semakin banyak wajah yang dilihatnya tiap hari membuatnya lupa nama-nama yang menempel di wajah orangorang yang baru saja dilihatnya lagi. kalau dahulu, cukup mudah dia menerkanya, lalu menempel nama pada wajah-wajah seperti stempel jempol jari di kertas kosong barangkali karena dia anggota masyarakat yang terhormat memiliki banyak teman dan relasi, satu persatu cap jempol yang mudah dikenalinya itu perlahan sudah tak berbekas lagi.... cap jempol wajah mereka, identitas yang mudah diterkanya tak merekat lagi, kehabisan tinta barangkali juga selalu berujung uang, sebagai tanda terimakasih

permainan tradisional

Hal yang menarik dan unik dari permainan tradisional itu adalah lagu yang mengiringi permainan. Lagu seolah menjadi semangat dan simbol antusiasme saat kita memainkannya. Meski sulit untuk mengartikan lagu itu secara harfiah tetapi ada pelajaran yang mungkin hendak disampaikan oleh penciptanya. Soal siapa yang menciptakan lagu permainan ini, masih menjadi tanda tanya, karena hanya diwariskan turun temurun. Lagu lojo-lojo misalnya, mengisahkan siklus kehidupan dari pa`kanre yang akhirnya kembali menjadi kotoran.

20 mei di bulan mei

dari banyak bulan yang ada kenapa bulan ini begitu sial kalender kecilku tetap saja hanya satu hari yang berwarna merah, tak berubah... orang-orang mengingat harga daripada memperhatikan kalender unjukrasa dikeluhkan daripada hari nasional dan agama perhatikan di kalender, bulan terburuk di Indonesia adalah tiga hari sebelum ulang tahun mantan pacar, begitu banyak tragedi tragedi melupakan tetapi saya sangat mengingatnya karena hari ulang tahun itu dan tragedi beruntun di bulan ini tebak saja, bbm bbm dan bbm jika terjadi tragedi itu orangorang pasti melupakan nasionalisme di kalender berwarna merah itu karena kalah dengan hari raya agama tetapi masih kalah juga dengan B B M BBM BBM BBM BBM banyak banyak mikir oohh 20 mei

kata penyair..

begitu orangorang selesai melakukan hajatan bergegaslah mencari tempat berteriaklah memanggil namanya menangis sepuasnya, siapkan juga pisau tajam atau silet juga racun sekalian biar mampus harapmu kepada si perempuan tak ada lagi dan sembuhlah kau kata penyair itu bukan pisau juga racun yang kau pakai silet juga tak kau dapati hanya pensil, dan coretan kabur membuatmu mati dan lahir kembali coretan kabur itu membunuh harap dari perempuan pujaanmu kata penyair itu, diucapnya slamat kepadamu selamat datang di dunia sepi

.....

keberuntungan tak selalu melayang rendah sehingga mudah ditangkap. Begitu pula kesempatan baik tak akan datang dengan cara yang kita inginkan. dia tak diduga datangnya.. jangan pernah mengira sesuatu yang berhubungan dengan diri anda, karena bisa jadi itu akan bernasib sial untuk anda sendiri apalagi, mencoba menerka kapan keberuntungan datang pada anda... king henry the second, penulis drama

....

Saya tidak tahu nama judul filem ini. Tetapi, saya masih ingat sepintas, tentang usaha seorang seorang penulis yang ingin hidup dari menulis. suatu ketika dia memaksakan diri menyinggahi sebuah warung yang sangat murah. Karena uang di tangan si penulis masih tersisa lima sen. Ketika dia memesan kopi, seorang pelayan berambut panjang keturunan spanyol mengantarkan pesanan kopinya... Si penulis yang terlena karena kecantikan dan kemolekan si perempuan, lalu kemudian memaksa memberikan sebuah buku hasil karyanya sendiri melalui si pemilik bar. Keesokan harinya, dia si penulis itu lalu menjambangi warungmurah itu lagi dan mendatangi perempuan asal spanyol itu. Dipaksanya perempuan itu, memberikan komentar tentang karya cerita pendek si penulis yang telah berikannya.Tetapi si perempuan hanya bercerita tentang judul dari sampul karya si penuilis itu. Maka marahlah si penulis di tumpahkannya secangkir kopi yang dibawakan perempuan pelayan itu, karena hti yang kecewa. Tetapi, si penulis itu di

Ta'ayush

Goenawan Mohammad Sejarah kebangsaan juga bisa mengandung cerita kekejaman, meskipun sebuah bangsa semestinya dibangun dari ta’ayush. Ta’ayush adalah kata Arab yang berarti ”hidup bebrayan”. Kata ini tak istimewa, tapi terasa luar biasa di sebuah negeri di mana ”bangsa” bukan saja sedang terguncang sendi-sendinya, melainkan juga terancam oleh saling membenci. Negeri itu adalah Israel. Ia bulan ini ber­umur 60, dengan kegundahan yang dulu tak terbayangkan ketika ia dinyatakan berdiri pada 14 Mei 1948. Di tengah kegundahan itulah pada tahun 2000 sejumlah warga Israel memakai ta’ayush untuk jadi nama sebuah organisasi. Ia terdengar seperti bagian dari sebuah agenda mulia namun mustahil. Tapi statemennya yakin: Kami—warga Israel keturunan Arab dan Yahudi—hi­dup dikelilingi tembok dan kawat berduri: dinding pemisahan, rasialisme, dan diskriminasi…; dinding penutup dan pengepungan yang mengurung orang Palestina di daerah pendudukan di Wilayah Barat dan Gaza; dinding peperangan yang mengelili

....

Berteman dengan waktu... katakata ini, amat menyentuh ketika saya menyaksikan filem 'Bird Flu In Amerika'. Dan saya kira memang sebaiknya kita berteman dengan waktu untuk sebuah masalah yang lebih besar. Ibarat deadline waktu bisa membunuh, tetapi juga bisa menjadi teman yang baik. Tetapi sebaiknya dia menjadi teman yang baik. Entah berapa yang mengupas masalah waktu ini. Mulai dari Stephen Hawkins hingga relativitas einstain adalah yang berkutat di dunia waktu.. segalanya tentang waktu kalau tak bisa bersahabat dengannya maka barangkali celakalah kita... karena waktu adalah tangan-tangan tuhan yang mutlak, dan itu kita ketahui.. maka jangan menunda sesuatu, berlomba-lombalah untuk sesuatu yang baikbaik..

..angka 23...

pilihan menegaskan hidup kita sebagai manusia jika ada akhir dari sebuah cerita, barangkali itu bukan akhir yang bahagia Tetapi.. bisa jadi, jalan itulah yang terbaik diantara pilihan terburuk sekalipun.. jangan pernah memilih apalagi dengan angka bernama 23 , 32 , 5 , 3+2 ....= 23

Mak..

Goenawan Mohamad Pada suatu peringatan 1 Mei, sejumlah buruh ditangkap, termasuk Pavel—dan Maksim Gorky menulis novel Mat’. Pramoedya Ananta Toer menerjemahkannya dengan Ibunda. Saya kira kata yang lebih cocok adalah ”Mak”. ”Ibunda” memang mengandung rasa hormat dan hangat, dan tokoh novel ini, Pelagedia Nilovna, perempuan yang mendampingi anaknya dalam perjuangan buruh itu, patut disebut dengan sungkan dan sekaligus mesra, bak Maria yang melahirkan Yesus. Tapi, dalam bahasa Melayu, ”ibunda” adalah kata panggilan di kalangan atas. Panggilan ”mak” lebih lazim di lapisan rendah masyarakat. Namun Pramoedya tak sepenuhnya keliru. Pilihan judul itu mencerminkan paradoks karya sastra yang hendak mengobarkan semangat perjuangan: menyatakan diri bagian dari ”realisme” tapi condong ke arah mitologi. Tokoh Mat’ didasarkan pada kisah nyata Anna Zalomova yang berjalan ke mana-mana menyebarkan pamflet revolusi setelah anaknya ditahan polisi dalam sebuah aksi massa. Tapi, dalam novel ini, sang ibu—d