Posts

Showing posts from January, 2010

Petuah

Wajahnya sudah tua, sudah pasti karena penyakit yang diderita selama belasan tahun. Ia juga sudah lama tak bekerja. Tapi beruntung ia masih memiliki tunjangan gaji dari tempat kerjanya dulu, dan sedikit demi sedikit berhasil membiayai keenam anaknya yang masih sekolah. Saya mendapat petuah, kalau orang sudah berumur dan tinggal menikmati hidup. Cenderung ia akan mengurung diri di rumahnya. Sembari beribadah, berdoa dan selalu berharap kepada Tuhan. Sebab, ia tahu sudah tak memiliki waktu yang banyak. Yang ada tinggal cerita-cerita, soal pertemanannya dengan mereka. Biasanya cerita itu berulang-ulang. Tapi sabar mendengar, saya yakin adalah sebuah pahala. Pahala yang belum waktunya saya dapati, mungkin nanti. Entah, tapi saya yakin itu ada. Sebab pahala tidak hanya selalu berupa rejeki. Ia juga makna. Sebuah kebenaran yang datangnya dari silam ke kinian. Dan inilah petuah itu, dan sedikit demi sedikit hampir terjawab meski tidak semua. Sabar !! Masih sampai disini, pahala berupa makna

Saya Tahu, Kini Ia tidak Misterius Lagi

Bukan-bukan, cara-Nya bekerja tidak misterius. Ia hanya memberi kesempatan kepada kita melihat dan belajar tentang masa. Kita hanya bisa menerka ada apa setelahnya. Kadang beruntung, juga tidak, kita jatuh di lubang itu. Ada duri, tapi sebagian juga ada nikmat di sana. Yang misterius itu, hanya waktu di depan kita. Menebak dan meramal boleh saja. Tapi misterius belum tentu, karena semuanya kembali kepada kita. Tuhan mencipta tempat, dan mencipta waktu, sedang kita mengambil keputusan dan tindakan atas dasar pelbagai pertimbangan. Hanya dibutuhkan tindakan dan keberanian. Dan itu sebab, Tuhan bagi saya selalu saja menjawab doa setiap hamba-Nya yang selalu berharap dan berusaha.

Mengenang Gus Dur

Jauh di peristirahatan terakhirmu, saya tahu sangat kehilangan. Saya hanya pernah memiliki satu buku karanganmu Gus, kalau tak salah judulnya 'TNI Kembali ke Barak.' Itu pun tak sempat saya baca habis, karena keburu dipinjam sama senior saat masih kuliah dulu. Gus, kamu kontroversi iya tentu saja. Tapi bukan itu yang membuatku takjub. Hari pemakaman itu yang bikin takjub. Semua orang dari pelbagai, tua muda, kaya miskin, cina papua, kristen budha hingga konghucu turut hadir mengantarmu di persinggahan terakhir. Benarlah adagium ini, 'setiap orang akan dikenang barangkali saat ia telah tiada'. Saya jadi ingat cerita, seorang bapak tua yang sangat cerewet kepada anaknya. Saat itu, bapak tua yang renta itu, telah sakit dan berada lama di pembaringan. Saban hari, selalu saja ia memanggil anak satu-satunya sekadar untuk mendengar cerita bapak. Cerita bahwa ia pernah menemukan sebuah kota kecil, yang di dalamnya berisi mahluk-mahluk unik. Mulai dari mahluk raksasa, perempuan