Posts

Showing posts from February, 2010

Kesederhanaan Dalam Jazz Fariz RM

Setiap pencinta musik jazz tidak bisa memungkiri, musik ini adalah improvisasi tanpa batas. Dan improvisasi adalah kesederhanaan yang ditampilkan tiga musisi jazz Indonesia, Fariz RM, Idang Rasjidi, dan Eddy Syahroni di malam jazz penampilan mereka di liquid Hotel Clarion, Makassar. Sebelum tiga musisi jazz itu tampil, kelompok Pakarena in Jazz yang dimotori peniup Flute Abdi Basyid dan pagendang Daeng Basri menampilkan tiga lagu jazz etnik. Penampilan mereka membuka pentas Jazz malam itu, menambah pukau pengunjung. Belum mulai berkata-kata, Idang Rasjidi memainkan jemarinya diatas papan keyboard. Peniup Saxopone Mochammad mengikuti improvisasi Idang, terlebih dentuman drum Edy Syahroni dan perkusi dari Saku Rasjidi. Nanda sang gitaris terus melengking memadu instrumen yang dikomando Idang bersama pemetik bass Sadu Rasjidi. Bibir Idang terus mengikuti irama Bipbop jazz. Kurang lebih ada setengah jam improvisasi itu, hingga akhirnya sang bintang yang di tunggu Fariz RM muncul di hadapa

seni bagi saya

Saya merasa sebagai seniman, tapi tak pernah merasa menjadi bagian dari orang-orang kesenian. Sebagai seniman saya menulis kreatif, seperti cerita-cerita atau puisi. Saya tak pernah merasa menjadi bagian orang-orang yang berkesenian, sebab memang tak pernah berpartisipasi, kecuali mendapat undangan sekadar minum kopi di gedung kesenian bertempat di jalan.. Akh saya lupa nama jalan terpendek itu. Meski tidak bergabung dengan kelompok kesenian, bukan berarti saya menolak bergabung dengan mereka yang akan mengajak kelak. Cuma, sepertinya saya memang lebih senang menjadi partisan dengan gaya berseniman saya, menulis. Lebih senang menghadiri undangan alakadarnya, seperti diskusi, nonton film, bedah buku hingga acara minum kopi bersama. Seni bagi saya tidak harus berkelompok dan berurusan dengan tetek bengek birokrasi. Sebab, birokrasi membuat hambar seni itu sendiri. Dan di Makassar saya masih melihat seperti itu. Seni bukan urusan senior dan junior. Seni adalah persoalan kebersamaan, berb

Selamat Tidur

Ada banyak kata pembuka dan penutup yang menarik untuk memulai dan menyetop saling sapa kita. Awalnya saya mengira ucapan selamat, apapun itu hanyalah bersifat klise dan tidak penting-penting amat. Tapi semua hal kecil dan tidak penting itu, bisa berawal besar dan menentukan pilihan kita. Saya berutang di tulisan ini. Untuk sementara saya mengucapkan selamat tidur, nanti kita lanjut ya. (4 hari setelah janji) Selamat datang saya ucapkan. Lanjut tulisan mengenai selamat-selamatan, saya kira memang sangat perlu. Ini berawal dari sesuatu yang kecil. Kita mungkin tahu kalau seseorang memerlukan pujian ? Pujian itu bukan dalam arti anda cantik, anda gagah-tampan, baju anda bagus dan sebagainya. Pujian disini dalam arti syukur. Sebab, orang tidak selalu merasa beruntung bisa menikmati tidur di malam hari, dan terbangun keesokannya dalam keadaan sehat. Sejujurnya mungkin hal inilah yang sering kita lupakan. Selamat adalah memuji dan bukan hanya dengan ucapan namun juga mesti diikuti dalam