Posts

Showing posts from June, 2010

teman itu ibarat cermin yang cerewet dan bisu sekalipun

Jangan tanya saya apa itu persahabatan. Saya juga tidak tahu. Tapi saya sangat tahu kita membutuhkan teman. Yah, teman yang banyak. Tak usah kita mempersulit beda antara teman dan sahabat. Pun saya baru tahu, teman adalah cermin. Cermin yang bisa berbicara juga bisa sekaligus diam. Cermin apa yang paling baik, dan bisa membuatmu berkaca. Teman. Dan cermin apa yang paling bebal, membuatmu menerka dengan perasaan paling dalam sekalipun. Teman. Pun berkali-kali temanmu, yang menikam dari belakang. Mereka adalah teman. Saya mengajak mari kita saling memandang, dengan kekurangan dan kelebihan kita masing-masing teman. Jika kita masih saling bebal, barangkali kita belum bisa saling menerka perasaan saling melihat satu sama lain. Akkhh, saya tahu, saya barangkali harus ditimpa batu berkali-kali supaya bisa lebih mengenalmu teman. Tapi, tak usah saya memberitahu siapa dirimu sebenarnya teman. Itulah kenapa tuhan, mencipta perasaan. Barangkali, saya adalah jenis teman yang seperti itu.

Surat Tukang Catat Kepada Tukang Demo..

Apa kabar kalian disana yang mungkin sedang berdiskusi atau mengatur aksi untuk persiapan demonstrasi esok hari. Salam juga buat jenderal lapangan kalian dan organ-organ yang tergabung di dalamnya ya. Saya tidak akan memanggil kalian dengan panggilan kawan. Sebab saya tahu kalian bukan aktivis, yang kerap memanggil kerabatnya dengan panggilan itu. Bagi saya aktivis adalah nilai sempurna buat mereka yang betul-betul berjuang atas nama keadilan dan perjuangan rakyat. Rakyat, ya, mudah mudahan saya tidak berlebihan. Jadi saya akan tak akan memanggil kalian dengan sebutan aktivis, biasanya masih ada yang alergi dengan panggilan itu. Toh, saya pernah merasakannya saat masih menjadi mahasiswa. Saya akan memanggil kalian dengan panggilan teman. Ya, teman. Sebab kita masih satu profesi. Kalian tukang dan saya tukang. Kalian tukang demo dan saya tukang catat, apa yang kalian demo. Saya bukan tidak tahu apa itu berdemontrasi, teman. Tak usahlah saya bacakan kamus bermakna demonstrasi. Di perkuli

Kupu-kupu ke Mana Engkau Terbang

ANDAI masih hidup, Alfred Russel Wallace pasti bersedih. Naturalis asal Inggris ini tak akan pernah lagi menjumpai ribuan kupu-kupu nan indah terbang bergerombol di sekitar air terjun Taman Nasional Bantimurung, Sulawesi Selatan. Jangankan ribuan, kini puluhan pun sulit ditemukan. Terlebih kupu-kupu langka asli Sulawesi yang termasyhur di seantero dunia, seperti kupu-kupu raja (Papilio adamanthis), bidadari (Chetosia myrina), Troides hypolitus, Troides helena, dan Troides haliphron. Untunglah, Wallace (1823-1913) tetap tersenyum bangga sampai akhir hidupnya. Dalam buku The Malay Archipelago, ia sempat menjadi saksi mata panorama surgawi yang dia sebut sebagai "Kingdom of the Butterfly", kerajaan kupu-kupu. Seantero dunia pun terpukau. Dia sebutkan sedikitnya 300 spesies kupu-kupu atau 10,8 persen dari jumlah spesies kupu-kupu di Indonesia hidup di sana. Kupu-kupu jugalah yang turut membantu Wallace merumuskan teori tentang garis batas pembagian fauna Asia dan Australia. Seaba

BPK--Memancing dan Kesimpulan Entahlah

Dari perbincangan kami yang menyenangkan, ia menjelaskan kepada saya tentang betapa asyiknya pekerjaan memancing itu. "Memancing itu, seperti mencoba keberuntungan di lautan luas. Rejeki juga bisa dilihat darisitu," aduh !! kata teman saya ini. Betul juga, pikir saya. Dia itu namanya Mas'ud. Sebenarnya dia bukan teman saya. Tapi bahan narasumber saya. Pekerjaannya sebagai kepala seksi subauditorat sulawesi selatan badan pemeriksa keuangan. Auditor akuntan negara barangkali lebih tepat menyebut profesinya. Profesi ini menurut saya sangat berjasa. Mereka-mereka ini ditempatkan di BPK usai menyelesaikan studi di sekolah tinggi akuntan negara (STAN). Tapi untuk pak Mas'ud (saya menyapanya) tidak. Ia lulusan akuntansi Universitas Ailangga, Surabaya. Gaya hidupnya sederhana. Sangat sederhana untuk ukuran kepala seksi subauditorat keuangan. Pak Mas'ud tak punya mobil. "Belum mampu", katanya. Tapi di rumahnya yang berada di kompleks keuangan negara, telah bany