Posts

Showing posts from 2013

Sebuah Khabar

Image
S emakin saya membaca, semakin dungu saja saya. Catatan di blog ini telah lama tak diisi dengan sesuatu. Lalu saya mulai mengumpulkan ingatan-ingatan yang lewat. Mengintip di sana-sini blog tetangga, teman atau pun blog orang. Wah, luar biasa. Dunia blogger kini semakin kreatif. Tak hanya tulisan-tulisan keren yang saya temukan, foto-foto nan memikat dipadu tulisan cemerlang juga banyak saya jumpai.

300-jadilah bantal yang baik

Image
Hai rumah kecilku yang bahagia. Sudah kujanjikan perihal bahwa setiap kali tulisan ke seratus saya akan merayakanmu. Kali ini kita sudah bercakap setidaknya melalui 300 tulisan dalam berbagai rupa. Dari sajak kacangan, cerita pendek alakadarnya, dongeng picisan, cerita perjalanan, atau curahan ala statusisasi kemakmuran. Maka anggaplah ini semacam ulangtahun, kali ini, saya merayakanmu dengan satu tulisan sederhana. Apalagi kalau bukan doa. Entah doa keberapa yang kuucapkan di sini sebagai, saksi tukang catat tukang segala tukang. hehe.

pengagum yang sembunyi

Image
Hai tuhan yang baik hati. Di bulan yang Ramadhan, penuh berkah ini engkau memberiku seorang kekasih yang tepat dipandang mata dan kusebut ia perempuan hebat. Kusebutlah ia demikian. Hebat, karena perhatiannya luar biasa. Perhatian itu kadangkala memberikan nilai tambah kecantikan yang luarbiasa. Barangkali, kenapa kau memberikan berkah kepada manusia untuk mencintai pasangannya tidak memandang fisik semata saya temukan jawabannya di mata kekasihku ini. *** Dahulu, semasa saya menginjak usia remaja, ada satu kisah yang sangat terkenang di kepala. Ada seorang perempuan yang dipandang idola di sekolah saya. Secara fisik, umum dipandang cantik, manis, dan saban caturwulan hampir pasti menjadi juara sekolah hingga pastaslah ia menjadi buruan para lelaki di sekolah saya. Tapi, dari sekian lelaki dari kelas jagoan basket hingga juara kelas yang bermobil kala itu, tak ada satupun yang hinggap di hati perempuan itu. Suatu hari, karena sikapnya yang tak membuka ruang kepada siswa-s

A i n a

Image
Dan berbait-bait puisi telah dilantunkan di bawah sinar bulan purnama dan payung langit. Bintang-bintang gemerlapan masih ada yang malu menampakkan diri. Sesekali ada satu-dua bintang mengintip, sejam, duajam. Kemudian mereka menghilang lagi. Barangkali malu, pun mereka bergantian menutupi seluruh wajah bersama awan yang samar di malam hari. Cahaya lilin dalam gelas menari-nari, dan mungkin juga tertawa sebahak-bahaknya meratapi sepasang lelaki dan perempuan saling beradu gengsi malam itu. Dan, sebuah meja kecil yang bundar menjadi sandaran yang hanya cukup untuk keduanya. Semuanya bersaksi malam itu. Aina menutup wajahnya. Kedua tangannya menahan malu bukan kepalang. Diajak seorang lelaki yang bagi kebanyakan perempuan tak mungkin ditolak. Materialis, romantis, puitis, dan karismatik, cap yang paling tepat disematkan kepada lelaki yang sekarang berada di depan Aina. "Aku menyukaimu dengan caraku yang paling sembunyi. Kau tau, kenapa aku mengajakmu ke sini? I

rumah dan sebuah ingatan yang kekal

Image
Hai tuhan yang baik hati, apa khabar. saya yakin dikau abadi yang baikbaik saja. Terimakasih masih menyempatkan saya hidup. saya mau mengadu perihal catatan-catatan yang lepas, dalam sebulan penuh ibadah di tempatmu. Saya orang baik yang suka jalan. menjadi jurnalis pun merupakan pilihan orang baik macam saya ini. Tetapi, pilihan saya suka jalan, pada akhirnya membuat saya merindukan rumah. Meski masih seorang jurnalis lugu nan 'unyu-unyu' barangkali saban kali pula, saya yang suka jalan selalu merindukan rumah. ada sebait puisi yang kukekalkan dalam kepala. Bunyinya kira-kira: kemana kuakan pulang? aku tak pernah (bisa) membangun rumah. di hatimu sekalipun. sebait puisi ini punya kawan saya. namanya Dedy Hermansyah. Dahulu semasa kuliah (masih unyu'-unyu') saya dan kawan saya ini, senang bersajak ria. Cuma barangkali, dia lebih berbakat dari saya. Lalu, ada satu blog, juga punya kawan saya, namanya Aris Kurniawan. Di blognya (belagaresensi.blogspot.com) ada sa

semangat itu perlu

Image
semangat itu, kumpulan dari kecewa-kecewa yang kecil dan berharap menjadikannya sesuatu. sesuatu yang menjadi impian, sejak ia mulai menggebu di dunia itu. Ia seperti benang-benang tipis dari banyak-benang, sutera dan kapas. merajutnya menjadi sesuatu, barangkali butuh proses panjang. hm.. catatan ini saya tulis, menyambung kekecewaan itu, dan berharap ia juga menjadi sesuatu. semangat-semangat dan semangat. tak ada yang tidak istimewa di dunia ini. jangan memikirkan bagaimana memulainya, namun, pikirkanlah untuk segera memulainya, dan jangan takut salah dan membebaninya. sebab irama yang kacau dan tak beraturan sekalipun akan menemukan tempatnya menjadi sebuah harmoni. seperti kata seorang penulis dalam kisah filem Finding Forester, lakukan segera, jangan berpikir untuk merencanakan terlalu lama apa yang ingin kau lakukan. dan, Jamal Wallace melakukannya, menulis-menulis dan menulislah dia mengikuti irama mesin ketik tua atas perintah William Forrester.

Madre karya Dee keren

Image
Hai tuhan yang baik. Saya baru saja membaca buku kumpulan cerita Dewi Lestari yang keren berjudul Madre itu. Cerita dari lembar pertama hingga lembar terakhir membuat saya penasaran dan tak berhenti membacanya hingga selesai dalam waktu tak kurang dari dua jam. Daya khayal seorang Dewi Lestari 'Dee' memang luar biasa, ditambah pengetahuannya tentang kuliner. Simak saja dalam Madre, begitu gamblang ia menyebut jenis roti yang beraneka macamnya. Saya juga takjub, ketika Madre yang tak lain adalah sebuah oven atau semacam induk biang, syarat utama membuat roti. Selain itu, saya suka dengan tokoh utama Tansen Roy Wuisang yang dilukiskan berdarah China, India dan Manado. Keren. Cuma, sepertinya buku ini terlalu singkat bagi pembaca yang suka dengan dunia penasaran yang dibikin Dee. Selain terlalu singkat, masalah di dalam cerita Madre, bagi saya terlalu enteng sehingga hampir tak ada klimaks yang bikin kecewa, karena pada akhirnya semuanya happy ending. Tapi, untuk sebuah kumpulan

menggambar tokoh dalam teks bercerita

Image
Wadaow. Ini sudah tahun 2013 rupanya. Masih banyak janjijanji yang belum nyata. Prestasi juga tidak ada yang berarti tahun lalu. Tapi yang namanya perjalanan juga tak harus selalu dihitung dengan prestasi, selama produktivitas memberikan proses pengetahuan, pemaknaan perihal hidup, maka prestasi tak perlu dirisaukan.Sepakat!! Eh, selamat tahun baru dulu ya. Bicara tahun kok ngak ngucap selamat tahun baru. Apa yang istimewa sepanjang perjalanan Januari ini. Kembang api sudah lewat, banjir Jakarta, dah banyak diberitakan, tuhan. Aha, kalau begitu mari berbagi cerita tentang tuhan.   Baru saja saya membuka blogblog menarik, sekadar membaca tulisan orang. Sebut saja misalnya, blog Amanda Ayla dengan judul blognya, Letters to Sam. Menarik sekali blog ini, meski ia menulisnya dengan berbahasa inggris yang juga bagus sekali.   Hehe, padahal saya tak paham grammar bilang bagus. Tapi memang bagus kok. Letters to Sam, bisa dibilang cara menulis curahan yang baik. Barangkali ini a