Posts

Showing posts from May, 2013

A i n a

Image
Dan berbait-bait puisi telah dilantunkan di bawah sinar bulan purnama dan payung langit. Bintang-bintang gemerlapan masih ada yang malu menampakkan diri. Sesekali ada satu-dua bintang mengintip, sejam, duajam. Kemudian mereka menghilang lagi. Barangkali malu, pun mereka bergantian menutupi seluruh wajah bersama awan yang samar di malam hari. Cahaya lilin dalam gelas menari-nari, dan mungkin juga tertawa sebahak-bahaknya meratapi sepasang lelaki dan perempuan saling beradu gengsi malam itu. Dan, sebuah meja kecil yang bundar menjadi sandaran yang hanya cukup untuk keduanya. Semuanya bersaksi malam itu. Aina menutup wajahnya. Kedua tangannya menahan malu bukan kepalang. Diajak seorang lelaki yang bagi kebanyakan perempuan tak mungkin ditolak. Materialis, romantis, puitis, dan karismatik, cap yang paling tepat disematkan kepada lelaki yang sekarang berada di depan Aina. "Aku menyukaimu dengan caraku yang paling sembunyi. Kau tau, kenapa aku mengajakmu ke sini? I

rumah dan sebuah ingatan yang kekal

Image
Hai tuhan yang baik hati, apa khabar. saya yakin dikau abadi yang baikbaik saja. Terimakasih masih menyempatkan saya hidup. saya mau mengadu perihal catatan-catatan yang lepas, dalam sebulan penuh ibadah di tempatmu. Saya orang baik yang suka jalan. menjadi jurnalis pun merupakan pilihan orang baik macam saya ini. Tetapi, pilihan saya suka jalan, pada akhirnya membuat saya merindukan rumah. Meski masih seorang jurnalis lugu nan 'unyu-unyu' barangkali saban kali pula, saya yang suka jalan selalu merindukan rumah. ada sebait puisi yang kukekalkan dalam kepala. Bunyinya kira-kira: kemana kuakan pulang? aku tak pernah (bisa) membangun rumah. di hatimu sekalipun. sebait puisi ini punya kawan saya. namanya Dedy Hermansyah. Dahulu semasa kuliah (masih unyu'-unyu') saya dan kawan saya ini, senang bersajak ria. Cuma barangkali, dia lebih berbakat dari saya. Lalu, ada satu blog, juga punya kawan saya, namanya Aris Kurniawan. Di blognya (belagaresensi.blogspot.com) ada sa