Kepada Mamak


Mamak yang baik. Anakmu di sini baik-baik saja, namun tetap selalu merindukanmu, kapan dan dimanapun. Mamak yang baik, saban kali mendengar atau melihat ibu-ibu yang sudah tua di jalan-jalan di Jakarta, tak tahu mengapa saya selalu mengingatmu mamak. Jangankan melihat ibu-ibu tua atau mamak-mamak yang renta. Mengeja kata ibu, di koran-koran, di internet tak tahu mengapa saya selalu mau menangis mamak.



Rindu, iya barangkali mamak. Mamak, anakmu di sini baik-baik saja, dan biasa-biasa saja dengan kehidupan Jakarta. Tentu mamak khawatir dengan Ibukota Jakarta, sebagaimana anak bungsumu, mamak. Mamak, saya pernah menulis catatan kecil perihal ibu-ibu di hari ibu seperti mamak, dengan belasan anak namun mampu ia besarkan dengan baik, tumbuh dengan baik, dan hidup berkecukupan dengan baik. Mamak hanya membesarkan saya dan lima saudara saya, atau setengah dari anak ibu yang saya cerita ini, tapi saya tahu mamak perjuanganmu tetap sama bahkan berlebih membesarkan anak-anakmu.

Mamak sudah tak bekerja dan beraktivitas, tapi saya tahu, mamak selalu berdoa dan khawatir tentang saya dan kami, anak-anakmu. Mamak, baru terasa kalau hidup jauh dari mamak. Rasanya, ingin selalu tak jauh darimu, mamak. Mamak, saya pernah mendengar cerita seorang bapak tua di jalanan.

Dia bercerita, bahwa sebagaimanapun seorang anak itu akan selalu bangga dengan bapaknya, seburukburuk bapak itu memperlakukan anaknya dan mengata-ngatainya serendah binatang. Ia akan selalu bangga kepada bapaknya mamak. Anaknya akan selalu bangga kepada bapaknya, setersirat apapun ia menyebunyikannya, mamak.

Dan mamak, baru saya tahu, apa yang membuat anak itu tetap bangga kepada bapaknya, meski ia dikerasi sekeras batu yang sekuat-kuat menghantam cacimakinya, mamak. Bapak menyembunyikan sedu tindakannya, karena mamak selalu beralasan terus memberikan rasa sayang yang ditunjuktunjukannya kepada sesiapapun, kepada sesiapapun mamak. Bahkan kepada mahluk terendah sekalipun mamak berkorban.

Mamakku tersayang, itulah sebabnya, sampai sekarang tak ada alasan untuk tidak berbakti dan tak mencintaimu mamak. Selamanya.


Mizz u Mamak.

Comments

Popular posts from this blog

Tjoen Tek Kie Nama Toko Obat Kuno di Jalan Sulawesi

Thoeng dan Pecinan di Makassar

Minat itu harus dilatih